ElmadaniReligi_Pengakuan wanita ini mendadak mencuri atensi warganet. Ia memeluk agama non muslim dari kecil dan sekolah di Yayasan Islam. Usai lulus sekolah, dia mantap menjadi mualaf.
Kisah wanita yang mengaku mendapatkan hidayah tersebut, dibagikan oleh akun TikTok @steeeeepp. Ia menunjukkan foto saat masih duduk di bangku sekolah dan momen saat proses menjadi mualaf di masjid.
“Dear temen temen sekolah, Lihat aku sekarang😇 #fyp. Dari kecil sekolah di Yayasan Islam, satu sekolah dan satu angkatan aku Kristen sendiri. Pas lulus sekolah jadi… Allah SWT kekasihku dan kenalin nama aku Annisa,” tulis akun TikTok @steeeeepp.
Akun TikTok @steeeeepp mengaku kini berganti nama menjadi Annisa. Dalam video selanjutnya dia menunjukkan momen saat berada di Masjid Agung Jami Malang pada 10 November 2021 untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi mualaf.
Video yang berdurasi 28 detik itu, sudah ditonton lebih dari 3,7 juta Views. Warganet pun ikut terharu dan mendoakannya agar istiqomah.
“Semoga istiqomah gue doain sampe akhir hayat aamiin ya Allah,” doa akun @Kipoy.
“Pas ada foto masjidnya langsung merinding,” ucap pengguna TikTok @neorg.
“Masyaallah,, tabarakalah,, semoga Istiqomah ukhty🥰🥰,” saut akun @singaallah.
“Masya Allah terharu..🥺 semoga istiqomah ya sist cantik🥰,” timpal akun @mamatama 🍒.
@steeeeepp Dear temen temen sekolah, Lihat aku sekarang😇 #fyp♬ suara asli – SUKA KAMU
Konfirmasi Wolipop
Wolipop sudah menghubungi Annisa Stefanny Maureen Erlangga, sebagai pemilik akun TikTok @steeeeepp. Ia mengaku menempuh pendidikan di sekolah Islam pada saat SMP.
“Aku dari TK sampai SMK, mama aku sebagai orang tua tunggal dan kepala keluarga. Jadi, hampir tidak pernah ada waktu untuk melihat perkembangan aku. Awalnya memang cari sekolah yang terdekat dari rumah, kebetulan yang ada yayasan Islam di SMP Jakarta Barat dan pindah ke Bekasi pas SMK yayasan Islam juga yang dekat dengan rumah,” ungkap Stefanny kepada Wolipop, lewat pesan singkat.
Stefanny saat itu masih memeluk agama Kristen mengakui ilmu agamanya masih kurang selain di gereja. “Setiap ada masalah aku selesaikan sama tokoh kepercayaan aku. Dimana beliau juga ustaz yang baik yang bisa support aku. Ini salah satu contoh toleransi dari orang sekitar sekolah,” ucap Stefanny.
Stefanny mengatakan lingkungan sekelilingnya mayoritas muslim. Dan setelah mempelajari ilmu agama Islam di sekolah, wanita yang kini tinggal di Malang, Jawa Timur itu mantap untuk memeluk Islam. Dia juga memutuskan menjadi mualaf setelah melewati berbagai ujian dalam hidupnya.
“Pada 10 November 2021 yang menurut aku tanggal dan bulan yang bagus. 10 November sebagai hari pahlawan dan bulan November tahun kemarin itu banyak ujian hebat yang aku laluin,” tutur Stefanny.
“1 November aku ulang tahun. Aku buat acara di panti asuhan dan panti jompo di Malang. 2 November calon suami aku meninggal. 8 November aku belajar tentang mualaf secara tauhid di Mojokerto sama pak kyai di pondok pesantren. 10 November mualaf secara resmi sekaligus aqiqah, dan 28 November. Aku nggak jadi lamaran untuk menikah sedangkan sudah banyak persiapan, dan di akhir November bisnis bangkrut dan aku ditipu puluhan juta,” kenang Stefanny.
Saat masa sulitnya itu, Stefanny hanya bisa pasrah dan ikhlas. Bagi Stefanny, ustaz kepercayaannya adalah pengganti sosok ayah. Ia pun membagikan seluruh keluh kesah dalam hidupnya pada sang ustaz.
“Aku punya tokoh kepercayaan, karena aku nggak punya sosok ayah jadi aku cari seseorang yg bisa jadi guru agama dan tempat aku cerita. Karena sekian banyak cobaan pastinya stres banget tapi Alhamdulillah hati aku selalu yakin kalau cobaan ini bisa aku lewati dengan percaya sama Allah,” jelasnya.