Mandi Junub Setelah Imsak di Bulan Ramadhan, Apakah Puasa Tetap Sah? Begini Kata Buya Yahya

Elmadai.id | Religi-Umat Muslim di seluruh dunia sebentar lagi akan melaksanakan ibadah puasa.

Sebab, sebentar lagi, umat Muslim akan menghadapi bulan suci Ramadhan.

Tepatnya, umat Muslim akan melaksanakan puasa pada tanggal 1 Ramadhan.

Pada penanggalan masehi, ibadah puasa ini diprediksikan mulai tanggal 2 April 2022.

Di bulan Ramadhan ini, umat Muslim wajib melakukan puasa selama satu bulan penuh.

Bahkan, puasa juga termasuk ke dalam rukun Islam, yakni ada di urutan ketiga.

Tentunya, ibadah puasa ini memiliki aturan atau kaidah tertentu.

Seseorang diperbolehkan menjalankan puasa asalkan harus suci dari hadas besar maupun kecil.

Namun, seseorang juga bisa berhalangan mengikuti puasa. Khususnya, wanita yang sedang mengalami haid.

Maka, wanita tersebut harus melakukan mandi wajib dahulu ketika setelah selesai haid tersebut.

Itu agar Ia bisa menjalankan puasa dengan sah.

Seperti kita tahu, mandi wajib atau mandi junub merupakan proses pembersihan fisik dari hadas besar maupun hadas kecil.

Hadas besar atau kecil tersebut seperti haid, nifas, senggama dan yang lainnya.

Bahkan, anjuran mandi wajib atau mandi junub ini juga sudah tertera di dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 6 yang artinya:

“Dan jika kamu junub, maka mandilah”.

Maka, melakukan mandi wajib tentunya merupakan sebuah keharusan bagi umat Muslim.

Selain itu, mandi wajib ini juga harus dilakukan dengan tata cara yang benar agar bisa menjadi sah.

Namun, terkadang kita dibingungkan, apakah puasa tetap sah jika kita melakukan mandi wajib setelah imsak dalam bulan puasa?

Khususnya, ketika setelah melakukan senggama di bulan puasa.

Hal tersebut dijelaskan oleh Buya Yahya.

Dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV ‘Mandi Junub Setelah Imsak, Sahkah Puasanya?’ yang diunggah pada 19 April 2019, begini penjelasannya:

Buya Yahya menjelaskan bahwa yang membatalkan puasa adalah jika bersenggama dengan sengaja di siang hari.

Namun, jika itu dilakukan baik disengaja maupun tidak sengaja, maka tetap harus melaksanakan mandi wajib atau mandi junub.

Ketika selesai bersenggama pada saat adzan subuh dan belum sempat mandi junub, maka puasanya tetap sah.

Namun, mandi wajib tersebut harus tetap dilakukan dan bisa dilakukan setelah selesai adzan subuh.

Demikian penjelasan tentang mandi wajib dalam puasa menurut Buya Yahya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *