Elmadani.id | Jakarta_Ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto disebut membaca sinyal terkait ditutupnya pintu amandemen UUD 1945 oleh PDIP dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
PDIP dan NasDem telah bersepakat untuk menutup pintu amandemen UUD 1945 yang dibahas di MPR mengani pokok-pokok haluan negara (PPHN).
Disebutkan pengamat politik, Rocky Gerung, ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menutup pintu pembahasan amandemen UUD 1945 dengan alasan adanya kelhawatiran dimanfaatkan oleh penunggang gelap.
Dilansir dari YouTube Rocky Gerung Official, ia menyebutkan jika Prabowo Subianto membaca sinyal yang dilakukan PDIP dan NasDem dalam menutup pintu amandemen UUD 1945.
“Bu Mega mau ya supaya kader PDIP itu yang memimpin di 2024, kan pak Prabowo juga membaca sinyal itu dan diam-diam berpikir bahwa Gerindra harus tutup pintu itu,” kata Rocky Gerung.
Namun, terlepas dari sinyal yang dibaca Prabowo Subianto, Rocky Gerung menyebutkan jika ada suara yang lebih penting dari penutupan pintu amandemen UUD 1945.
“Namun, yang lebih penting adalah suara NasDem karena pada awal minggu lalu, orang masih analisis jangan-jangan NasDem maish pragmatis, masih mungkin menunggu opsi,” ujar Rocky Gerung.
Dinilai Rocky Gerung, ketua umum Partai NasDem, Surya Paloh telah mengambil keputusan final mengenai penutupan pintu amandemen UUD 1945.
“Saya kira sudah final lah pak Surya Paloh. Untuk apa si itu bagian porsi tambah atau berkurang, enggak ada gunanya lagi, wong kepalanya sudah mau tenggelam. Jadi batin pak Surya Paloh lebih cdepat membaca itu dripada partai-partai yang masih berupaya untuk mensponsori gerakan kebulatan tekad,” ucap Rocky Gerung.***