Respons MUI Soal Warga di Sragen Robohkan Masjid Usai Diimingi Janji

Jakarta -Majelis Ulama Indonesia (MUI) buka suara terkait peristiwa warga Dusun Kowang, Sragen, Jawa Tengah, merobohkan masjid usai diberi janji palsu pembangunan ulang masjid. Seperti apa?

“Ya semestinya masjid kita robohkan setelah jelas duitnya, jangan terlalu percaya dulu, sudah jelas duitnya baru dirobohkan, ini kan belum jelas duitnya masjid sudah dirobohkan. Oleh karena itu, menurut saya masyarakat setempat wajib membangun kembali (masjid),” ujar Waketum MUI Anwar Abbas saat dihubungi, Senin (4/4/2022).

Menurutnya, masyarakat bisa mendapatkan dana dengan cara menggalang dana ke warga sekitar atau warga yang melintas di jalan dekat masjid. Meski sebagian orang menganggap cara menggalang dana tidak elok, namun Anwar menilai cara itu efektif untuk mendapatkan dana pembangunan masjid.

Anwar juga menyesalkan peristiwa ini terjadi. Dia pun menyatakan bersedia memberi bantuan ke warga Sragen untuk membangun kembali masjid yang sudah berdiri sejak tahun 1991.

“Ya itulah kenapa masyarakat kok bisa… ini kan keputusannya bukan orang per orang, artinya disetujui pengurus kan, ya sudah sekarang buat lagi (masjid),” kata Anwar.

“Ya kalau itu saya nyumbang lah untuk mulai masjid itu ya, kan memerlukan dana baru, kalau seandainya ada nomor rekening boleh saya (bantu), kita bangun lagi, saya siap bantunya, misal bantu 200 semen,” lanjutnya.

Anwar juga husnuzan atau berprasangka baik kepada orang yang mengimingi memberikan Rp 1,3 miliar untuk membangun ulang masjid. Anwar menilai si pemberi janji itu adalah orang baik, dan kemungkinan orang tersebut sedang tertimpa musibah sehingga tidak bisa menepati janjinya.

“Belum tentu juga dia menipu, tiba-tiba dia nggak dapat uang, kadang kita udah janjikan tiba-tiba keuangan kita bermasalah. Saya pernah lihat kasus seperti itu, bukan menipu, ya jangankan orang lain, kita aja janjikan kadang-kadang tiba-tiba duit nggak masuk,” kata Anwar.

Terakhir, dia berpesan agar warga memiliki prasangka baik. Dia juga berharap warga gotong royong membangun masjid yang sudah dirobohkan itu.

“Jadi kalau Buya berpesan bahwa orang ini berniat baik, bahwa orang ini barangkali memang betul nggak ada uang, sehingga janji nggak dipenuhi,” tutur Anwar Abbas.

Awal Mula Masjid Dirobohkan

Warga Dusun Kowang di Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah (Jateng), ramai-ramai merobohkan masjid kampung karena ditawari pembangunan ulang senilai Rp 1,3 miliar. Namun tawaran tersebut tak jelas kabarnya hingga saat ini.

Senin (4/4/2022), warga kampung sepakat merobohkan masjid pada Februari 2022. Sebelum merobohkan masjid, ada orang yang mengaku sebagai orang dekat ‘dermawan’ meminta masjid kampung dirobohkan saja dan diganti dengan bangunan baru, di mana seluruh biayanya akan ditanggung.

Orang itu menyebut ‘sang dermawan’ menjanjikan pembangunan ulang masjid Rp 1,3 miliar. Namun, setelah masjid dirobohkan, uang pembangunan ulang itu tak pernah datang. Sosok yang mengaku sebagai orang dekat ini pun hanya bisa memberikan uang Rp 10 juta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *